Sejarah Jersey Hijau Bennett di Ajang Tour de France 2020


 


PRIVAS - Rider sepeda team Deceuninck-QuickStep Sam Bennett mencatat riwayat selesai mengakhiri etape ke-5 Tur de France 2020. Bennett jadi pesepeda asal Irlandia pertama yang sukses kenakan jersey hijau (sprinter paling baik) dalam 31 tahun paling akhir.

Ciri-ciri Agen Togel Terpercaya

Pada lomba itu, Bennett sukses mengakhiri balapan di tempat ke-3 pada etape ke-5 yang memiliki jarak 183 km dari Jarak ke Privas pada Rabu (2/9). Perolehan itu membuat jersey yang dikenainya menjadi hijau. Ia juga jadi orang Irlandia pertama yang mengenakannya semenjak akhir kali dicapai pujaannya, Sean Kelly, pada 1989.


"Saya pikirkan akan ada dobrakan besar di Irlandia. Banyak yang diinginkan dari Bennett untuk ikuti TdF ini. Ia sudah banyak dibahas mengenai tingkatan serta jersey hijau. Saat ini, ia punyai jersey hijau. Ini hal yang mengagumkan untuk naik sepeda di Irlandia. Ada rumor yang besar serta itu akan meningkatkannya lagi," kata Kelly, yang pensiun pada 1994, dikutip cyclingnews.


Pesepeda Belanda Ingin Jaga Gelar Olimpiade Sebelum Pensiun


Bennett sukses ambil point maximum pada bonus sprint menengah di L'Epine dalam balapan selama 47,5 km.. Perolehan itu membuat ada di tempat paling atas klassemen point dengan kumpulkan 123 point. Ia unggul sembilan point dari Peter Sagan (Bora-Hansgrohe) yang mengakhiri balapan etape ke-5 di tempat ke-4.


Pada sprint ke-2, Bennett kembali lagi unggul dari Sagan untuk dua point lagi. Pada finish di Privas, dorongan paling akhir Bennett meletakkannya di muka Sagan sekaligus juga amankan tempat tribune paling akhir di belakang juara etape ke-5 Wout van Aert (Jumbo-Visma) serta runner-up Cees Bol (Sunweb).


"Ini peristiwa istimewa dalam profesi saya untuk menggenggam jersey hijau minimal semasa satu hari. Ikuti jejak mereka (Sean Kelly serta juara tour 1987 Stephen Roche) ialah suatu hal yang mengagumkan. Saya benar-benar bangga melakukan serta bangga ada di sini dengan seragam juara nasional dan sebagai wakil Irlandia," tutur Bennett, pada flobikes.


Disamping itu, prestasi Bennett pada TdF tahun ini mendapatkan perhatian. Diantaranya dari bekas juara TdF Bradley Wiggins yang saat ini jadi pengamat tv. Wiggins akui benar-benar berkesan dengan pergerakan kuat yang dilaksanakan Bennett hari itu. Serta, ia juga jagokan si rider berumur 29 tahun ini dapat mengakhiri balapan untuk raja sprint di TdF 2020.


"Ia punyai kesempatan sesuai kenyataan untuk memenangi pertandingan ini saat ini. Ia kemungkinan yang paling cepat dalam balapan bersama-sama Caleb Ewan (Lotto Soudal). Tetapi, baik untuk Bennett. Ada desakan baru saat memperoleh jersey hijau itu. Apa sebagai prioritas Anda saat ini? Bagaimanakah cara mempertahankannya," tuturnya.


Yang tentu, perjuangan Bennett masih panjang bila ingin jadi raja sprinter di TdF di tahun ini. Masalahnya Sagan—penguasa jersey hijau 7x dalam delapan tahun terakhir—masih mempunyai peluang untuk menggusurnya.


Karenanya, rider kelahiran Belgia ini mengharap dapat menjaga persistensi balapannya, khususnya coba mencetak kemenangan di tiap etape TdF 2020 yang masih tetap sisa 16 etape lagi.

Postingan populer dari blog ini

Amazon will have a monopoly on the economy along with Google and Apple

Structure the protocol

William Nee, study and also advocacy coordinator at Mandarin Individual Civil liberties Guardians,